Waktu menunggu yang kutunggu

Di tempat yang baru ini…waktu saya untuk menunggu anak-anak pulang sekolah di tempat parkir lebih panjang dibanding sekolah terdahulu…,saya harus datang lebih pagi karena jarak rumah yang cukup jauh dan juga untuk mendapatkan posisi parkir yang gampang dijangkau oleh anak-anak. Kadang tiga sampai empat jam waktu ngetem saya di parkiran. Setelah jam pulang si adik …masih lanjut menunggu jam pulangnya kakak yang bisa dua atau tiga jam lagi….Rasanya buang-buang waktu banget yah? Begitulah yang saya rasakan…

Rasa capek dan bosan saya itu sih tidak seberapa…yang saya pikirkan adalah si adik yang juga harus ikut menunggu berjam-jam…..karena kalau kami pulang dulu ke rumah…toh baru sampai rumah saya harus menjemput lagi…dan si adik toh harus ikut lagi..tidak mungkin ditinggal sendirian. Dengan kondisi ini adik tidak mengeluh, walau terlihat jelas rasa capek diwajahnya.Di saat menunggu tersebut…adik mengerjakan banyak hal…yaitu: makan siang….mengerjakan pekerjaan rumahnya…juga belajar apabila besoknya dia ada ulangan…dan “mengoceh dan mengoceh”.

Waktu menunggu yang cukup lama yang tadinya saya rasakan sebagai “buang-buang energi” ternyata menjadi waktu yang luar biasa antara saya dan adik istilahnya “quality time”…begitu masuk ke mobil…dia tidak pernah berhenti mengoceh…menceritakan banyak kejadian yang dialaminya di sekolah.

Dulu waktu mengobrol kami hanya di malam hari sebelum tidur…kadang saya mendengarkan sambil terkantuk-kantuk karena sudah kelelahan…sekarang saya lebih menyimak…begitu senang bisa mendengarkan semua ocehannya…adik sungguh anak yang periang. Saya mendengar banyak hal baik yang dia dapatkan di tempat baru, teman-teman yang ramah maupun nakal, lucu dan iseng…guru yang lucu dan galak…tentang pelajaran yang disukai dan tidak disukainya…dan bahkan lebih dari itu dia bisa mengemukakan pandangannya tentang hal-hal dulu yang dia rasa baik ternyata setelah mempunyai pembanding di tempat baru …ternyata hal tersebut belum tentu baik..atau sebaliknya….

Sekarang waktu menunggu adalah waktu yang saya tunggu untuk bisa mendengarkan banyak cerita dari  si adik.

Leave a comment